Kamis, 29 Juli 2021
MATERI KE-4 IPA KELAS 9
Senin, 26 Juli 2021
PRAKARYA KELAS 8 MATERI KE-1
KERAJINAN BAHAN LIMBAH ORGANIK
Limbah keras adalah limbah yang berwujud keras, padat, tidak mudah berubah bentuk, tidak mudah diolah, dan tidak mudah terurai dalam tanah Sehingga jika dibiarkan begitu saja akan memberikan dampak negatif terhadap kehidupan, seperti mencemari lingkungan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menanggulangi potensi pencemaran tersebut adalah dengan menyulap limbah keras menjadi kerajinan yang memiliki nilai estetis dan ekonomis. Wujud konkretnya adalah kerajinan bahan limbah keras.
Pengertian kerajinan bahan limbah keras adalah kerajinan yang dibuat dari produk sisa buangan industri (limbah) yang sifatnya padat, keras, tidak mudah untuk diubah dan diolah bentuknya. Limbah merupakan bahan yang sangat potensial untuk dijadikan bahan pembuatan kerajinan.
Menggunakan bahan limbah dapat menghemat modal bahan karena harganya pasti lebih murah dari bahan kerajinan yang sengaja diproduksi. Selain itu, setiap jenis limbah padat memiliki keunikan estetika tersendiri. Seperti keindahan kulit kerang yang cenderung sulit untuk ditiru, atau tempurung kelapa yang secara alami telah memiliki tekstur yang kompleks dan indah.
Melalui kreativitas manusia limbah yang merupakan barang yang sebetulnya tidak diinginkan dapat diubah menjadi aneka kerajinan yang unik, menarik, dan diminati konsumen. Untuk memastikan kerajinan bahan limbah keras yang kita buat menjadi menarik, diperlukan suatu acuan atau prinsip tersendiri mengenai berbagai pertimbangan dalam merancang hingga membuatnya. Berikut adalah pemaparannya.
Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Keras
Berbicara mengenai bahan limbah, tentunya apa yang sedang kita bicarakan ini bertautan dengan proses daur ulang dengan cara mengolah limbah. mendeskripsikan bahan limbah keras berdasarkan prinsip pengolahan limbah, yakni 3R: reduce, reuse, dan recycle.
Reduce berarti mengurangi penggunaan bahan yang menyebabkan limbah.
Reuse berarti sebisa mungkin menggunakan sesuatu yang dapat dipakai kembali tanpa membuangnya dan mengubahnya menjadi limbah.
Recycle berarti mendaur ulang limbah yang terpaksa dihasilkan dari proses produksi.
Kerajinan bahan limbah keras sejalan dengan kegiatan recycle, yakni mendaur ulang limbah keras menjadi karya kerajinan tangan. Artinya, dalam penerapannya, harus dipastikan bahwa karya yang kita buat turut mengatasi masalah lingkungan yang mengganggu kehidupan.
Bahan yang mendominasi haruslah bahan limbah, sementara bahan lainnya hanyalah penyokongnya. Selain itu, dalam proses pengerjaannya, kita juga harus tetap sejalan dengan prinsip 3R. Jangan sampai kegiatan produksi kerajinan bahan limbah kita malah menambah emisi karbon atau menghasilkan limbah lainnya.
Kita perlu mengetahui dan memahami prinsip dasar yang membangun kesadaran bahwa mendesain bahan limbah keras merupakan proses menata ulang kebermanfaatan dari sebuah produk yang telah hilang nilai gunanya. Dengan begitu kerajinan yang kita buat haruslah sejalan dengan rancangan bersifat berkelanjutan (sustainable design).
Sebuah rancangan bersifat berkelanjutan (sustainable design), tidak hanya cukup secara ekonomi saja, tetapi harus mengintegrasikan isu-isu lingkungan, sosial, dan budaya ke dalam produk. Hal tersebut agar desain lebih dapat bertanggung jawab dalam menjawab tantangan dalam masyarakat global.
Akan menjadi percuma jika kita mengolah bahan limbah keras namun tidak memperhatikan keberlangsungannya pula. Karena salah satu isu lingkungan yang paling mendasar saat ini adalah bahwa kita masih ketergantungan terhadap berbagai sumber daya alam yang bersifat tidak berkelanjutan dan suatu saat akan habis ditambang, termasuk bahan-bahan untuk membuat karya seni atau kerajinan.
Jenis dan Karakteristik Bahan Limbah Keras
Jenis bahan limbah keras yang digunakan sebagai bahan dasar kerajinan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni limbah keras organik (alami) dan anorganik (buatan).
Limbah Keras Organik
Limbah keras organik adalah limbah yang terdiri atas kandungan bahan yang pejal, solid, kuat dan tidak mudah berubah bentuk, dan berasal dari sumber daya alam daratan dan lautan (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 10). Contoh jenis bahan limbah keras organik meliputi:
cangkang kerang laut,
sisik ikan keras,
tulang ikan,
tulang hewan berkaki empat (sapi, kerbau, kambing),
tempurung kelapa, dan
potongan kayu.
Hampir semua limbah keras organik dapat dimanfaatkan kembali sebagai produk kerajinan, namun memerlukan peralatan yang cukup kuat untuk membantu dalam pengerjaannya.
Contoh Kerajinan Limbah Keras Organik
Contoh kerajinan limbah keras organik meliputi:
Pajangan dari susunan cangkang kerang
Tempat tisu yang dihiasi kerang
Gantungan kunci dari kulit kerang
Kap lampu dari kerang
Anting-anting sisik ikan
Kalung dari sisik ikan
Sendal dengan hiasan berbentuk bunga dari sisik ikan
Miniatur kuda laut dari tulang ikan
Gelang dari tulang ikan
Wadah sambal dari tempurung kelapa
Ikat pinggang tempurung kelapa
Sandal selop tempurung kelapa
Gantungan kunci tempurung kelapa
Detail cara pengolahan dan pembuatan dari masing-masing jenis bahan limbah keras organik akan dipaparkan pada bagian selanjutnya dalam artikel ini (cek daftar isi di atas).
Limbah Keras Anorganik
Limbah keras anorganik adalah limbah yang berasal dari sisa industri buatan manusia dan terdiri atas kandungan bahan yang kuat dan tidak mudah dihancurkan dengan alat biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu seperti pemanasan, pembakaran, dan penghancuran. Contoh jenis bahan limbah keras anorganik meliputi:
pelat-pelat dari logam,
pecah-pecahan keramik,
pecahan kaca,
wadah/botol plastik, dan
Tidak semua limbah keras dapat diolah kembali menjadi karya kerajinan karena keterbatasan alat dan teknologi. Limbah keras anorganik adalah jenis limbah keras yang lebih banyak menimbulkan masalah bagi lingkungan.
MATERI KE-3 IPA KELAS 9
Rabu, 14 Juli 2021
MATERI KE-2 IPA KELAS 9
PEMBELAHAN MIOSIS
Selasa, 13 Juli 2021
MATERI KE-1 IPA KELAS 9
Bismillah . . . .
PENDAHULUAN
Selamat datang di Pembelajaran Jarak Jauh IPA Kelas 9 MTsN 33 Jakarta! Pastikan kalian telah mengikuti materi secara bertahap dalam keadaan siap dan semangat untuk belajar. Guru akan akan menerapkan model pembelajaran blended-learning.
Mengikuti instruksi pembelajaran dengan teliti
Mempelajari secara seksama semua konsep
Melakukan latihan secara mandiri dan berkala